Jumat, Mei 02, 2008

Bakrie Telecom Tingkatkan Performansi Jaringan di Surabaya

Setelah agresif mengembangkan wilayah layanan ke beberapa kota di Jawa Timur, Bakrie Telecom mulai melakukan optimalisasi jaringan. Surabaya sebagai pusat operasional Esia & Wifone di wilayah Jatim menjadi pilihan awal dalam proses optimalisasi tersebut.

Langkah peningkatan performansi jaringan terutama ditujukan untuk memperkuat kualitas sinyal Esia & Wifone untuk menampung peningkatan lalu lintas percakapan telepon. Selain itu performansi jaringan ini juga dilakukan sebagai rangkaian aktivitas memperkuat kualitas layanan pada pelanggan. Dua minggu lalu misalnya Bakrie Telecom telah membuka fasilitas call center baru di Surabaya .

“Ini bukan berarti kami tak lagi melirik tarif murah lho. Tapi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang makin kompleks tarif murah saja tak cukup. Soal kualitas layanan, termasuk performansi jaringan pasti akan menjadi perhatian utama pelanggan. Nah, Bakrie Telecom peka terhadap perkembangan tersebut dan segera meresponsnya dengan peningkatan kualitas jaringan”, ujar Danny Buldansyah, Wakil Direktur Utama PT Bakrie Telecom Tbk di dalam pesan tertulisnya yang dikirimkan ke media kemarin.

Diakui Danny persoalan tarif percakapan telepon memang sedang menjadi perhatian publik. Namun seiring dengan kekhawatiran yang semakin besar pula terhadap penurunan kualitas jaringan akibat adanya tariffmurah maka Bakrie Telecom ingin menyikapinya secara kongkrit.

Untuk itu Bakrie Telecom telah mematangkan serangkaian aktivitas peningkatan kualitas jaringan dan sinyal di kota-kota Jawa Tengah & Jawa Timu r yang telah dilayani Esia, Wifone & Wimode. Peningkatan kualitas jaringan ini diharapkan akan sangat berdampak positif terhadap tingkat call set up sucsess ratio, penurunan tingkat putus hubungan (drop call), pengurangan wilayah blank spot dan perbaikan wilayah cakupan (coverage).

Bakrie Telecom sendiri baru hadir di Jawa Timu r pada akhir bulan Agustus tahun 2007 lalu. Dimulai dari Surabaya dan Malang kemudian berlanjut ke Gresik, Pasuruan, Mojokerto dan Bangkalan. Diperkirakan akan ada beberapa kota baru lagi yang akan dibuka dalam waktu dekat ini, seperti Jember dan Kediri . Karena itu setelah menggelar jaringan dengan mendirikan BTS di kota-kota tersebut, maka kini Bakrie Telecom mencoba menyempurnakan kualitas jaringannya dengan melakukan optimalisasi jaringan.

Di akhir tahun 2007 misalnya tingkat kegagalan call set up ratio diakui Danny masih sekitar 2,5%. Pelanggan Esia harus beberapa kali mengulangi panggilan telepon untuk menghubungi pelanggan lain. Tapi kini situasinya jauh lebih baik. Bakrie Telecom berhasil menekan tingkat kegagalan call set up hingga sekitar 1% pada akhir bulan Maret lalu.

Demikian pula soal drop call atau tingkat putus hubungan. Jika di akhir tahun 2007 tingkat drop call pelanggan Bakrie Telecom juga sekitar 2,5%, tapi pada akhir maret lalu Bakrie Telecom mampu menekan tingkat putus hubungan tersebut hingga 1 – 1,2%.

Selain peningkatan kemampuan menyalurkan lalu lintas percakapan telepon, Bakrie Telecom tak melupakan penyempurnaan dalam kualitas pengiriman SMS. Kemampuan dan kapasitas jaringan makin disempurnakan sehingga mampu menekan tingkat kegagalan pengiriman atau bahkan keterlambatan pengiriman. “Meskipun tarif telepon menunjukkan kecenderungan semakin murah, namun tak menyurutkan minat pelanggan untuk memanfaatkan layanan SMS. Karena itu kami pun meningkatkan kemampun jaringan sehingga dapat menyalurkan trafik SMS lebih cepat dan pasti”, tutur Danny.

Keseluruhan perbaikan ini dilakukan melalui serangkaian langkah optimalisasi pada semua BTS (Base Tranceiver Station), baik pada sisi software maupun hardware. Jumlah BTS Bakrie Telecom tercatat ada sekitar 1100 BTS pada akhir tahun 2007. Jumlah ini akan meningkat sekitar 1000 BTS lagi pada tahun 2008 ini. Sebagian besar diantaranya dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan pihak ketiga atau menggunakan konsep menara bersama.

Melalui optimalisasi jaringan di semua BTS, Bakrie Telecom mampu memperkecil wilayah blankspot sekaligus memperbaiki wilayah cakupan. “Ini terkait dengan voice quality. Daya pancar sinyal BTS semakin kuat hingga kualitas pengiriman maupun penerimaan semakin jernih. Selain itu daerah yang tadinya belum tercover atau terhalang dalam menerima sinyal kini bisa dilayani. Pokoknya makin bagus deh”, ujarnya sambil tersenyum.

Karena itu Danny mengharapkan agar masyarakat mencoba sendiri kualitas jaringan Esia & Wifone. “Perbaikan yang kami lakukan merupakan kegiatan yang sifatnya berkelanjutan. Cobalah layanan kami dan berikan kami masukan. Kami akan sangat menghargainya”. (cr-1)

Tidak ada komentar: